Mirip seperti demam dengue, penyakit malaria juga ditularkan oleh nyamuk. Bedanya, penyebab utama malaria adalah parasit. Parasit ini dibawa oleh nyamuk yang kemudian masuk ke dalam tubuh lewat gigitan nyamuk. Parasit tersebut menyerang sel darah merah dan menyebabkan serangkaian gejala.
Gejala Penyakit Malaria
Masa inkubasi malaria berkisar 10 hari sampai 4 minggu sebelum kemudian gejalanya muncul.
Gejala malaria mirip seperti flu, di antaranya:
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan persendian
- Kelelahan
- Tubuh sangat lemah
- Mual dan muntah
- Nyeri dada
- Sakit perut
- Batuk
- Napas tidak teratur
- Denyut jantung tidak teratur
- Diare
Umumnya penderita malaria akan mengalami siklus malaria attack, di mana Anda akan menggigil dan kedinginan kemudian diikuti demam tinggi, berkeringat dan suhu tubuh kembali normal.
Baca Juga: Inilah Beda Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Vs Nyamuk Penyebab Malaria
Komplikasi Malaria yang Berbahaya
Penyakit malaria bisa berkembang menjadi komplikasi yang berbahaya bila tidak segera ditangani dengan baik. Kematian akibat malaria biasanya disebabkan oleh beberapa komplikasi, di antaranya sebagai berikut:
Malaria serebral
Malaria serebral adalah komplikasi neurologis serius akibat gejala malaria yang berat. Jika sel darah yang dipenuhi parasit memblokir pembuluh darah kecil ke otak, pembengkakan otak atau kerusakan otak dapat terjadi. Malaria serebral dapat menyebabkan kejang dan koma.
Malaria serebral bisa dikenali lewat beberapa gejala di antaranya:
- Disorientasi (kebingungan)
- Delirium (penurunan kesadaran)
- Gerakan bola mata yang abnormal (nistagmus)
- Kekakuan leher
- Kejang
Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan bisa terjadi sebagai komplikasi malaria. Gangguan pernapasan ini disebabkan oleh adanya penumpukan cairan di paru-paru sehingga Anda sulit bernapas.
Penumpukan cairan di paru-paru atau disebut juga edema paru adalah kondisi cedera paru parah yang mungkin terjadi jika malaria tidak diatasi dengan baik.
Gagal organ
Malaria dapat merusak banyak organ penting di dalam tubuh, salah satunya menyebabkan kerusakan liver atau robeknya limpa. Kondisi ini dapat mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan medis darurat.
Anemia
Infeksi malaria juga dapat menyebabkan anemia karena parasit malaria dapat merusak sel-sel darah merah di dalam tubuh manusia. Ketika sel darah merah pecah, maka jumlah sel darah merah akan berkurang. Akibatnya, kadar hemoglobin dalam darah juga ikut turun.
Pada akhirnya, malaria menyebabkan suplai oksigen di dalam tubuh tidak cukup karena kondisi anemia yang berkepanjangan.
Kadar gula darah rendah
Rendahnya kadar gula darah (hipoglikemia) menjadi salah satu komplikasi yang ditemukan pada infeksi malaria. Jika kadar gula darah terus turun dan menjadi terlalu rendah, maka Anda mungkin mengalami koma atau kematian.
Baca Juga: Sudah Ada Gejala, Beginilah Cara Mendiagnosis Malaria
Malaria Bisa Diobati
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa malaria bisa diobati. Untuk menyembuhkan malaria diperlukan kombinasi obat yang bisa Anda dapatkan di rumah sakit.
Obat malaria efektif menyembuhkan malaria, namun juga memiliki efek samping seperti mual, diare, sakit kepala, sensitif terhadap cahaya, insomnia, telinga berdenging, anemia dan kejang.
Konsultasikan dengan dokter bila setelah melakukan perjalanan panjang Anda menyadari adanya gejala malaria yang dirasakan. Dokter akan membantu merekomendasikan langkah selanjutnya dan pemeriksaan yang perlu dilakukan terkait dengan keluhan dan gejala Anda. Anda juga dapat melakukan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di Play Store atau App Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina